berikut langkah - langkah dalam menanam cabe rawit yang benar :
Menyiapkan Bibit
Bibit merupakan faktor yang paling menentukan dalam budidaya
suatu tanaman. Meskipun pemeliharaan telah dilakukan secara maksimal,
tetapi tidak akan memperoleh hasil yang optimal kalau bibit yang
ditanam dari benih yang kurang baik. Untuk memperoleh benih yang baik
adalah:
1. Pilih buah cabe yang
sehat, lebih besar dari yang lainnya dan matang sempurna.
2. Buang bagian pangkal dan ujungnya.
3. Sayat bagian buah yang tersisa, kemudian ambil
bijinya.
4. Jemur ditempat yang tidak
terkena sinar matahari langsung selama tiga hari.
Langkah berikutnya adalah menyemai benih
yang sudah kering untuk dijadikan bibit. Kegiatan menyemai ini diawali
dengan merendam benih dengan air hangat selama kurang lebih 30 menit.
Selanjutnya benih direndam sehari semalam dalam larutan perangsang
akar. Cara membuat larutan perangsang akar dibahas pada topik Meningkatkan Produksi Padi (2).
Benih yang masih mengapung setelah sehari
semalam direndam harus dibuang, karena benih tersebut pertumbuhannya
tidak akan maksimal. Untuk benih yang tenggelam bungkus dengan kain
basah dan biarkan sehari semalam lagi. Keesokan harinya benih baru
disemaikain.
Persemaian harus
disiapkan bersamaan dengan kegiatan merendam benih. Media yang
digunakan berupa tanah gembur yang dicampur pupuk kandang yang sudah
matang dengan perbandingan sama banyak. Masukan media persemaian ke
dalam plastik es yang diameternya 3-5 cm dan untuk tingginya cukup 6 cm
saja. Basahi media dengan larutan perangsang akar hingga lembab.
Selanjutnya, semaikan benih satu per satu. Atasnya tutup dengan media,
tipis saja, supaya benih tidak terlihat. Selama benih belum tumbuh
kondisi media harus selalu lembab dan waspada terhadap pencurian benih
yang dilakukan semut. Benih siap untuk dijadikan bibit dan dipindah
tanamkan apabila sudah memiliki empat helai daun sempurna.
Persemaian
Cabe
Media Tanam
Media tanam merupakan tempat berkembangnya akar dalam
menunjang pertumbuhan tanaman. Dari media tanam ini tanaman menyerap
makanan yang berupa unsur hara melalui akarnya. Media tanam harus sudah
siap paling lambat dua minggu sebelum tanam supaya terjadi pemadatan
media yang sempurna. Media yang baik untuk digunakan terdiri dari tanah
gembur atau top soil, kompos, dan sekam padi dengan
perbandingan volume sama banyak. Aduk ketiga bahan tadi sampai
tercampur rata, kemudian masukan ke pot atau polybag
yang memiliki diameter minimal 30 cm.
Bahan-bahan di atas memiliki fungsi yang berbeda, namun satu
sama lain saling mendukung. Tanah dengan sifat koloidnya memiliki
kemampuan untuk mengikat unsur hara dan melalui air unsur hara dapat
diserap oleh akar dengan prinsip pertukaran kation. Sekam gunanya untuk
menampung/mengikat air dalam tanah, sedangkan kompos untuk menjamin
tersedianya bahan penting yang akan diuraikan menjadi hara yang
diperlukan oleh tanaman.
Sebaiknya kompos yang digunakan adalah kompos yang terbuat
dari sampah dapur dan sampah rumah tangga. Tujuannya adalah untuk ikut
serta dalam menjaga lingkungan, minimalnya yang ada di sekitar kita,
dari permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah. Disamping
itu, untuk menghemat biaya dalam pengadaan kompos. Cara pembuatan
kompos berbahan baku sampah ini bisa dilihat pada topik Mengubah
Sampah Jadi Berguna atau Manfaat
Sampah Rumah Tangga.
Penanaman
Seminggu sebelum tanam, media disiram dengan
dua gelas MOL
Keong Mas secara merata. Sebelum disiramkan, MOL harus dicampur
air terlebih dahulu dengan dosis dua gelas MOL ditambah seember air
(kira-kira 10 liter). Begitu juga sehari sebelum tanam, media harus
disiram lagi menggunakan MOL dengan dosis yang sama, tetapi dalam
penyiraman cukup segelas saja.
Bibit yang ditanam hanya bibit yang sudah memiliki minimal
empat daun sempurna, sehat dan pertumbuhannya bagus. Proses
penanamannya adalah:
1. Buat lubang persis di
tengah-tengah media, kira-kira lebih besar sedikit dari ukuran media
bibit.
2. Buka plastik bibit dengan
cara merobeknya. Saat merobek plastik harus berhati-hati jangan sampai
merusak media dan mengakibatkan banyak akar yang terputus.
3. Masukan bibit ke lubang yang telah dibuat.
4. Tutup media bibit dengan media bekas pembuatan
lubang, lalu ratakan.
5. Siram media tanam dengan
air biasa sampai kebas.
Apabila cuaca panas, sebaiknya tanaman diberi pelindung dari
pelepah pisang yang ditekuk menjadi dua bagian kemudian disungkupkan
menutupi bibit menyerupai bentuk segitiga sama kaki. Pemberian
pelindung ini dimaksudkan supaya bibit yang baru ditanam tetap segar
dan tidak mengalami kelayuan.
Perawatan Tanaman
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
perawatan tanaman adalah:
1. Penyiraman dilakukan
secara rutin, setiap pagi dan sore hari. Kegiatan ini tidak perlu
dilakukan apabila cuaca hujan atau tanaman dikocor dengan MOL.
2. Mulai umur 7 hari sampai keluar bunga tanaman
dikocor menggunakan MOL
Keong Mas dengan dosis dua gelas/ember air. Setiap tanaman cukup
diberi satu gelas dan diulang seminggu sekali.
3. Sejak tanaman berbunga sampai habis masa
panen pengocoran tanaman menggunakan MOL Rebung Bambu dengan dosis dan
cara pengaplikasian sama seperti di atas. Mengenai pembuatan MOL
diuraikan di bawah.
4. Penyemprotan menggunakan EM
TANI 3 setiap lima hari sekali dengan dosis dua sdm/liter air.
5. Perempelan daun-daun tua, bunga pertama dan
seluruh tunas yang keluar dari ketiak daun di bawah percabangan pertama.
6. Pencabutan tanaman liar atau rumput yang
tumbuh di media tanam sekaligus dengan mengemburkan medianya.
7. Jika terjadi tanda-tanda serangan hama atau
penyakit, untuk menanggulanginya, lakukan dengan menyemprotkan pestisida
organik.
Tanaman
tumbuh normal
MOL Rebung Bambu
Terdiri dari Rebung Bambu ½ kg, Air Cucian
Beras 8 liter, Air Kelapa 2 liter, Buah-buahan Apkir 2 kg, Gula Merah ½
kg dan EM
TANI 1 ½ liter. Cara pembuatanya adalah:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar